Berdasarkan soalan di atas, memang terdapat hadith yang menceritakan berkaitan hari Jumaat merupakan penghulu kepada segala hari sebagaimana yang dinyatakan di dalam sebuah hadith:
Sedekah menjadi wasilah yang dengannya Allah menyelamatkan pelakunya dari neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Secara spesifik, waktu subuh ini adalah setelah kita melaksanakan salat subuh hingga sebelum matahari terbit, ya.
Seorang muslim tidak seharusnya meninggalkan perbuatan bersahur walaupun sahurnya itu dengan segelas air, atau sebutir tamar atau selain daripada keduanya, tetapi sahur yang paling afdhal adalah sahur dengan air dan tamar sebagaimana hadith yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, bahawa Rasulullah SAW bersabda:
Salah satu bentuk karunia dari Allah SWT adalah dikelilingi orang baik yang mendoakan kita. Ingatlah, kebaikan yang dilakukan secara tulus akan menyentuh hati penerimanya hingga ia berdoa supaya kita sehat, bahagia, dan terhindar dari kesulitan hidup.
Beliau bukan sahaja bersendirian dalam periwayatan, beliau juga adalah perawi yang lemah dan dikritik oleh ulama hadis. Bukan itu sahaja, bahkan beliau sering meriwayatkan hadis-hadis yang palsu dan disandarkan kepada ayah dan datuknya. Perkara ini disebabkan kelemahan hafalan dan kesalahan yang sering dilakukan dalam periwayatan.
Apalagi ditambah dengan berdzikir. Jika kamu berdzikir dengan amal dan hati, saat itulah lantunan dzikir kamu dianggap bersedekah.
Waktu sahur bermula daripada akhir malam sebelum waktu subuh sehingga terbit fajar al-sadiq. Sunnah untuk kita melewatkan waktu sahur sehingga hampir kepada waktu subuh sebagaimana hadith yang diriwayatkan oleh Zaid bin Thabit RA, beliau berkata:
Sedekah Subuh memiliki keutamaan yang luar biasa. Setidaknya, ada 10 keutamaan amal ini berdasarkan Al-Qur’an dan hadits shahih. Keutamaan pertama dan kedua khusus untuk sedekah Subuh, sedangkan delapan keutamaan berikutnya berlaku umum untuk semua infak (sedekah).
ما مِن يَومٍ يُصْبِحُ العِبادُ فِيهِ، إلَّا مَلَكانِ يَنْزِلانِ، فيَقولُ أحَدُهُما: اللَّهُمَّ أعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، ويقولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
· Memasukkan uang kedalam kotak amal pribadi: Kamu bisa membuat sebuah kotak amal simpel pribadi. Kemudian, sedekah subuh diberikan kepada siapa saja kamu masukkan uang ke dalamnya setiap selesai shalat Shubuh. Ketika sudah terkumpul penuh, Toppers donasikan atau beri uang kotak amal tersebut kepada yang membutuhkan.
Allah SWT berfirman, “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Kita bisa menentukan jenis dan kualitasnya sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan kita. Tidak ada batasan jenis atau kualitas untuk sedekah non tunai, yang penting adalah niat dan kesungguhan kita.